MENARAnews, Athena – Hari ini warga negara Yunani akan membuat sejarah dalam hal penentuan nasib perekonomian mereka sendiri.
Pemerintah Yunani telah membuat kebijakan pelaksanaan referendum dimana rakyat akan diberikan pilihan apakah patuh pada tuntutan penghematan dari kreditur atau dengan tegas menyatakan penolakan terhadap Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan IMF
Referendum yang berlangsung pada Minggu (05/07/2015) itu bertujuan untuk mendapatkan utang baru dari lembaga dunia, agar terlepas dari kemelaratan yang menerpa selama kurang lebih 7 tahun. Rakyat diberi pilihan untuk “ya” atau “tidak” terkait pinjaman tersebut.
Berdasarkan keterangan empat survei yang melakukan penghitungan cepat, “ya” mendominasi penghitungan suara. Yang memilih “tidak” beralasan bahwa mereka sudah lelah dengan dompet kosong karena tunjangan mereka disunat pemerintah. Troika atau yang dikenal dengan Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan IMF menyatakan kepada Yunani bahwa agar utang baru bisa cair, Yunani harus kembali melakukan pemotongan tunjangan dan kenaikan pajak.
Namun pihak yang menyatakan “tidak”, mengatakan bahwa Yunani akan tetap terpuruk walaupun melakukan penghematan tambahan.
Sementara itu, Para pembuat kebijakan di Eropa dan para investor khawatir, penolakan terhadap tuntutan Troika hanya akan menyeret Yunani keluar dari euro, memicu ketidakstabilan perekonomian global dan pasar finansial.
“Pada Minggu kita harus mengirim pesan demokrasi dan martabat kita pada dunia,” kata Tsipras dalam aksi ribuan orang dalam kampanye “tidak” untuk penghematan. Referendum akan dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat dan ditutup pukul 19 malam. Hasilnya akan diketahui pada pukul 9 malam nanti.
Menteri Keuangan Eropa Yanis Varoufakis menjanjikan bahwa para kreditur Eropa akan langsung memberikan persyaratan yang lebih baik, termasuk pelonggaran utang dan penghematan yang lebih ringan, jika rakyat memilih “tidak”. Janji Varoufakis ini oleh para pejabat dan menteri Uni Eropa disebut sebagai “ilusi yang kejam.”
Jika Yunani memilih “ya” untuk dana talangan baru, maka Tsipras dan Varoufakis diperkirakan akan mundur. Jika demikian, muncul ketidakpastian baru seiring upaya partai politik mempersatukan pemerintahan agar bisa terus bernegosiasi dengan para peminjam.
Para kreditur Eropa mengatakan “ya” akan memberi harapan baru bagi Yunani. Namun kebijakan pengendalian peredaran uang, dan gagal bayar terhadap IMF pekan lalu telah melemahkan posisi ekonomi dan kemampuan bayar Yunani, sehingga dana talangan atau paket bailout nanti akan diiringi dengan persyaratan yang lebih ketat ketimbang pekan lalu. (AD)