MENARAnews, Jakarta – Kerja keras Google untuk menciptakan sistem email yang nyaman dan aman bagi pengguna akhirnya terwujud. Sri Harsha Somanchi, Manajer Produk Google, melalui blog resmi Google mengumumkan bahwa mereka telah merilis Gmail Postmaster Tool.
Perilisan tool tersebut merupakan tindak lanjut dari kurang sempurnanya Gmail dalam memfilter email yang masuk, kadang Gmail memasukkan email yang diinginkan pengguna ke folder spam. Misalnya ketika pengguna menerima banyak email penting dari perusahaan seperti Bank, Booking tiket online, dan aktivitas online penting lainnya yang membutuhkan verifikasi email, Gmail terkadang menempatkan email penting tersebut ke dalam folder spam, jika ini terjadi pengguna harus membuka folder spam untuk meilhat email tersebut.
Dengan adanya Gmail Postmaster Tool, hal tersebut sangat kecil kemungkinannya terjadi lagi, karena Postmaster Tool diklaim lebih cerdas dalam mengklasifikasikan pesan spam, sehingga mampu lebih efektif dalam menentukan email mana yang spam dan mana yang bukan.
Gmail Postmaster Tool ini pada dasarnya didesain untuk perusahaan-perusahaan besar yang akan mengirim banyak email penting kepada penggunanya, baik berupa email konfirmasi maupun email verifikasi ketika pengguna melakukan aktivitas atau transaksi online di perusahaan tersebut. Jadi ketika pengguna selesai melakukan aktivitas online, perusahaan akan mengirim email penting ke pengguna, kemudian tool pada Gmail tersebut akan melakukan analisis terhadap email tersebut dan kemudian menempatkannya pada tempat yang semestinya.
“Gmail Postmaster Tool ini dapat membantu pengirim berbuat lebih baik dalam mendistribusikan emailnya kepada pengguna”, tulisnya yang dikutip oleh MENARAnews.
Gmail Postmaster Tool ini memiliki kemampuan yang canggih dalam menganalisis konten email agar tidak salah masuk ke dalam folder yang tidak diinginkan. “Sekarang, Gmail telah memiliki fitur yang dapat memfilter spam dengan lebih cerdas dalam beberapa cara,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dengan adanya tool tersebut, Gmail sekarang bisa mengetahui apakah pesan benar-benar datang dari pengirim, sehingga menghindari masuknya email phising yang dapat membahayakan sistem pengguna. (AD)