MENARAnews, Jambi-Soni dan Doni, dua perampok Indomaret Sengeti yang dilumpuhkan jajaran Polres Muarojambi dua hari lalu, ternyata sudah menggasak 25 TKP yang berbeda. ”Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka mengaku sudah merampok 25 TKP berbeda,” tutur Kanit Pidum Polres Muarojambi, Ipda Nopen, kemarin.
Kanit Pidum menjelaskan, dalam melaksanakan aksinya kedua rampok ini menggunakan shotgun untuk menakuti kasir Indomaret.
”Mereka melaksanakan aksinya tidak melakukan pengintaian terlebih dulu. Ketika melintas melihat ada Indomaret yang sepi, mereka langsung melancarkan aksinya dengan menodongkan senjata ke kasir, dan selanjutnya mereka meminta kasir untuk membuka brankas di toko,” terang Kanit Pidum.
Kedua perampok ini berasal dari daerah berbeda satu Palembang dan satu lagi Lampung. ”Kita berencana untuk mempertemukan mereka dengan tersangka perampok yang diamankan Polsek Jaluko. Jika mereka saling kenal, berarti kita sudah membongkar sindikat perampok Indomaret,” sebut Kanit Pidum.
Barang bukti yang diamankan polisi pada perampokan di Sengeti dua hari lalu berupa rokok, handphone milik Kasir Indomaret, amunisi shotgun.
”Senjata apinya tidak ditemukan. Pengakuanya tas yang berisikan senpi dan uang hasil rampokan dibuangnya di gorong-gorong ketika diamankan warga. Tapi belum kita temukan, penangkapan perampok ini juga atas kerjasama warga masyarakat,” kata Kanit.
Doni, salah seorang perampok mengaku sudah merampok 5 kali 3 diantaranya dilakukan di Muarojambi. ”Selama beraksi bertiga. Dan uang yang diperoleh diatas 5 juta rata-rata,” kata tersangka Doni.
Doni mengaku perampok karena dagangannya yang selama digelutinya tidak laku. ”Saya dagang sosis di Prabumulih Palembang. Dagang sepi jadi saya jadi perampok, ” tukas Doni. Untuk pasal yang dikenakan pasal 365 pencurian dan kekerasan dengan ancaman diatas 8 tahun penjara.
”Kami khawatir mereka menggunakan senjata jadi mereka kita lumpuhkan kakinya,” timpal Kanit. (RN)