MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Persoalan drainase di Kota Palangka Raya sepertinya tak kunjung tuntas. Apalagi di saat musim hujan, ketiadaan dan kerusakan drainase mengakibatkan genangan air dan yang paling parah mengakibatkan banjir di lingkungan warga.
Kalau begini kinerja instansi terkaitlah yang harus dipertanyakan, karena terkesan melakukan pembiaran dan hanya menunggu masyarakat mengeluh baru bergerak.
Salah satu contoh, kondisi drainase yang rusak (tersumbat) pasar besar Palangka Raya khususnya di jalan Lombok menjadi keluhan warga. Pasalnya, setiap hujan drainase itu tidak mampu menampung dan mengalirkan air sehingga kawasan jalan Lombok selalu terendam banjir.
Hamidan, ketua pasar mengatakan, setiap banjir otomatis barang dagangan yang jual pedagang tidak laku karena pembeli tidak mau melintas di jalan itu. Bahkan pedagang selalu memindahkan barang dagangan ke tempat tinggi agar tidak terendam air. “Kami sangat berharap drainase segera diperbaiki . Bahkan foto rusaknya drainase ada sebagai lampiran,” kata Hamidan, Selasa (30/6/2015).
Menurut Hamidan, sebagai ketua pasar besar Palangka Raya, wajar dirinya meminta Pemerintah kota (Pemko) Palangka Raya terutama Dinas cipta karya, tata ruang dan perumahan untuk memperbaiki drainase itu. “Wajar bila kami datang ke dewan karena pasar merupakan sentral pusat jual beli dan juga pusatperekonomian masyarakat Palangka Raya,” ujarnya.
Diungkapkannya, beberapa waktu yang lalu pihaknya telah mengajukan proposal permohonan dari masyarakat pasar telah disampaikan ke dewan. Dilengkapi tandatangan pedagang serta foto sebagai lampiran telah dikirimkan khususnya komisi B yang bermitra dengan intansi. “Masyarakat pasar minta agar bisa menjadi prioritas program dari dinas terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota komisi B DPRD Palangka Raya Sugianor mengakui, telah menerima permohonan berkas dari masyarakat pasar ini. Proposal itu akan dipelajari, disampaikan kepada semua anggota komisi B untuk dirapatkan terkait permohonan itu. “Aspirasi masyarakat pasar harus diperjuangkan maksimal. Dimana wajib masuk skala prioritas program dari dinas cipta karya,” aku Sugianor.
Ditempat terpisah, Diar salah seorang penjual yang biasanya bila banjir lapaknya selalu tergenang oleh luapan air yang berasal dari tersumbatnya drainase mengharapkan supaya bisa ada perbaikan dari pemerintah terkait. “Biasanya kalu musim hujan atau ada hujan pasti tergenang daerah lapak saya, itu yang biasanya buat pembeli enngggan kesini, jadi saya harap supaya cepat diperbaiki,” harapnya.
Dari sinilah Kinerja pemerintah tterkaait dipertanyakan oleh masyarakat, sebab mengalirnya perekonomian berasal dari pasar, yang menjadi tempat pertukaran barang. (AF)
Editor: Raudhatul