MENARAnews, Jayapura (Papua) – Masalah kredit macet yang dialami bank Papua, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Yunus Wonda menyarankan agar ada perombakan direksi secara total.
“Kerja di Bank Papua hingga puluhan tahun, itu sudah tidak sehat dan tidak benar. Harus perubahan dan perombakan, kalau sudah bekerja bertahun – tahun, kalau kita mau tembus kesatu jalan itu sudah tahu,” kata Yunus Wonda, Selasa (14/7).
Menurut Yunus, untuk mengembalikan Bank Papua kembali sehat maka harus ada perombakan karyawan atau direksi secara total. Pihanya juga mengatakan selama ini banyak pengusaha yang mengeluh terkiat pelayanan kredit kepada orang asli Papua.
“Tidak ada transpransi dari bank Papua. bank Papua tidak berpihak orang Papua dan itu realitanya seperti ketika orang Papua mau kredit sulitnya luar biasa,” ucapnya. Selama ini, kata Yunus, banyak pengusaha orang asli Papua, mengeluh ke DPRP terkiat rumitnya pengajuan kredit bagi orang asli Papua.
“Bank Papua itu hadir untuk melanyani orang Papua bukan untuk mempersulit orang Papua,” sindirnya. Ia juga menuding bahwa masalah kredit macet banyak terjadi di beberapa cabang di luar Papua. Untuk itu, masalah membuka cabang di luar Papua, pihak Bank harus selektif.
“Yang kredit macet kan banyak terjadi di luar Papua. buka cabang boleh tapi tidak harus semua daerah dibuka cabang,” tutupnya. (Surya)