MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Pemerintah Provinsi Kalteng terus berupaya mengurangi angka kemiskinan. Saat ini, tingkat kemiskinan di Kalteng pada September 2014 menurun menjadi 6,07 persen dari 6,23 persen pada September 2013.
Meskipun begitu, angka kemiskinan masih belum memenuhi target yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015.
Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran dalam sambutannya membuka rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan mengatakan jika saat ini ada tiga desa sangat tertinggal di Kabupaten Murung Raya pada tahun 2014, menurun sebesar 18 desa dari tahun 2013 yang terdapat 23 desa sangat tertinggal. Sedangkan untuk desa tertinggal pada tahun 2014 berjumlah 300 desa dari 357 desa tertinggal pada tahun 2013 atau menurun sebesar 57 desa dari 1.428 desa se-Kalteng.
“Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kemiskinan antara lain mensinergikan semua program-program dari pusat dan daerah di samping sinergitas antara sektor pembangunan yang ada termasuk upaya percepatan penyerapan pembangunan,” katanya, Jumat (3/7/2015) di Aula Jaya Tinggang Kantor Gubernur Kalteng.
Menurutnya, ada tiga karateristik permasalahan kemiskinan yang menonjol saat ini yakni jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar, ketimpangan kemiskinan antar wilayah, akses kualitas pelayanan dasar penduduk miskin masih tertinggal.
“Saya minta kepada TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, red.) Provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng terus berperan aktif mengoordinasikan dan menyinkronkan program-program penanggulangan kemiskinan secara realistis dan sesuai dengan keadaan permasalahan yang dihadapi bersama, “ jelasnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Sukardi mengungkapkan jika persentase penduduk miskin di Kalteng masih dibawa nasional yakni sebesar 10,96 persen. Hal sama juga terjadi di persentase angka pengangguran. Dimana Kalteng berada di 3,24 persen sedangkan nasional mencapai 5,94 persen.
“Persentase penduduk miskin pada September 2014 Kalteng masuk pada enam besar terbawah secara nasional. Sedangkan untuk tingkat pengangguran berada diurutan ke tujuh nasional,” jelasnya. (Ferry Wahyudi)
Editor : Raudhatul