Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0mm 5.4pt 0mm 5.4pt; mso-para-margin-top:0mm; mso-para-margin-right:0mm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0mm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
MENARAnews, Jakarta – Tiga warga Lampung Utara yang diduga terlibat jaringan ISIS (Islamic State Iraq and Syriah) berhasil diamankan Tim Densus 88 Anti Teror di Bandar Soekarno-Hatta pada Jumat 19 Juni 17.35 WIB.
Tiga orang tersebut adalah Trimanto (29), Sofiatun (37) dan Kasiati Warkam (50). Menurut keterangan Sugiono, Kepala Desa Sidorahayu, menyampaikan bahwa tiga orang tersebut adalah warganya dan kepergian mereka itu sebenarnya berlima, bukan bertiga.
“Memang benar ketiga orang tersebut adalah warga Sidorahayu. Keluarga tersebut sempat pamitan ke saya, Trimanto dan istrinya (Sofiatun) pamit hendak pergi ke Kalianda, Lampung Selatan, sementara Kasiati Warkam (Ibu Trimanto), Aliman, dan Lusi (Istri Aliman) serta anaknya yang baru berumur dua tahun pamit pergi ke Padang”, ungkap Sugiono
Sugiono menjelaskan bahwa keluarga tersebut berangkat pada Senin 18 Mei 2015, sekitar pukul 18.00 WIB dengan menggunakan travel berwarna putih. “Saya memastikan keberangkatan mereka ketika hendak pamit ke paman dan kerabatnya, yang kemudian menyampaikan ke saya akan pergi ke Kalianda dan Padng”, ujarnya
Ia menambahkan, pihaknya baru mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa telah terjadi penangkapan atas Trimanto dan istrinya (Sofiatun) serta ibunya (Kasiati Warkam) telah ditangkap Densus 88 di Bandara Soekarno Hatta karena diduga terlibat jaringan ISIS.
“Selama ini, kami tidak melihat ada hal yang mencurigakan dari keluarga tersebut, namun pemahaman agama mereka tentang agama banyak yang membingungkan, seperti tidak mau Sholat Jumat dan terkesan menutup diri dai lingkungan sekitar”, ujarnya
Sugiyono mengungkapakan aktivitas sehari-hari keluarga tersebut berprofesi sebagai penjual makanan. “Trimanto dan Aliman itu pekerjaan sehari-harinya menjual makanan kecil ke warung-warung dan sebelum pergi ke Turki, mereka menjual rumah dengan harga Rp 30 Juta.
Sementara itu, Berdasarkan informasi, tiga orang WNI yang berasal dari Dusun Campang Sidorahayu RT004/03 Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara dan diduga terlibat jaringan ISIS telah dideportasi dari Istanbul-Turki ke Indonesia dengan pesawat Turkish Airlines TK-56 melalui Terminal 2D di Bandara Soekarno, dan kiri sudah berhasil diamankan oleh Tim Densus 88
Pemerintah Tukri mendeportasi ketiga WNI tersebut karena tertangkap tangan saat akan memasuki wilayah Syria secara illegal dari Turki. Tim Densus 88 yang dipimpin Kompoll Golfried Hasiholan menjemput tiga orang WNI itu saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.35 WIB, Jumat (19/6) dan kemudian langsung dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Jakarta (AD)