MENARAnews, Palembang – Hari kedua bulan puasa aksi tawuran antar dua kelompok di Kota Palembang Sumatera Selatan, kembali pecah. Bahkan, aksi tawuran di kota empek-empak ini telah dua kali terjadi dan diduga melibatkan kelompok preman besar dan ternama di Kota Palembang.
Awalnya aksi tawuran terjadi di Lorong Jambu RT 08 RW 02 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus pada 17 Juni 2015 lalu.
Setelah menyisir lokasi, aparat kepolisian berhasil meredam aksi tawuran yang diduga menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan.
Teranyar, aksi tawuran kembali terjadi Jumat dini hari (19/6) pukul 01.30 WIB, di Jalan Slamet Ryadi, tepatnya di Jerambah Geledek Kecamatan IT II Palembang.
Dalam tawuran ini, melibatkan dua kelompok remaja dari kelompok 9 ilir dan kelompok 11 Ilir.
Diduga tawuran terjadi hanya pasal sepele yakni, pasal hutang piutang uang taruhan bermain bola kaki dua kelompok remaja tersebut.
Hasil dari penyisiran yang dilakukan aparat kepolisian, tiga remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jembatan Geledek berhasil diamankan aparat kepolisian Mapolsek IT II.
Adapun ketiga remaja yang diamankan yakni, Arfan (16), Akbar (15), dan Suryadi (30), yang ketiganya merupakan warga Jalan Slamet Ryadi Pasar Kuto Kecamatan IT II.
Kapolsek IT II Kompol Afria Jaya membenarkan aksi tawuran di Jembatan Geledek tersebut. Di lokasi tiga remaja yang diduga terlibat tawuran berhasil diamankan.
“Tidak ada korban jiawa atas kejadian tersebut. Tawuran terjadi karena pasal hutang piutang bermain bola kaki antara dua kelompok yang tawuran tersebut,” katanya Jumat sore (19/6).
Diakui Afiya Jaya, Jembatan Geledek memang kerap dijadikan aksi tawuran para remaja setiap bulan puasa tiba.
“Untuk itu, saat ini kita lakukan patroli. Reserse dan Sat Intelkam juga kita turunkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan terjadi,” tandasnya.
Terkait maraknya aksi tawuran di Kota Palembang, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Sumarso angkat bicara.
Menurut perwira berpangkat melati tiga ini, Polda Sumsel akan memback- up Polresta Palembang untuk menyisir lokasi-lokasi yang rawan terjadi aksi tawuran.
“Kita juga akan menyapu para preman yang terbukti terlibat tawuran. Walaupun itu preman besar, jika melanggar hukum kita tangkapi dan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya. (SI)