MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Perebutan kursi Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Palangka Raya (Unpar) sudah mencapai putaran dua. Namun sayang pemilihan untuk putaran kedua masih belum dapat dilakukan sebab harus menunggu persetujuan Rektor.
Menurut Ketua Panitia Pemilihan Dekan Faperta, Dr. Berkat AP, membantah adanya pengunduran untuk putaran kedua, sebab saat ini masih menunggu surat Rektor untuk putaran ke dua.
“Bukan diundur, tapi masih menunggu surat rektor dan sesuai tata tertib batas waktu masih lama sampai tanggal 6 Juli,” ujar Berkat, Kamis (25/6/2015).
Beberapa waktu lalu, Cakra Birawa, salah satu calon mengatakan belum tahu kapan tahap kedua akan dilakukan karena menunggu surat Rektor.
“Belum dilaksanakan tahap dua menunggu surat rektor dulu,“ ungkap Cakra, salah satu kandidat yang pada putaran pertama meraih 10 suara.
Sedangkan dari Ir. Cakra Birawa, sangat optimis bisa memimpin Faperta, sebab pengalaman dalam memimpin sejak 1992 sampai dengan sekarang bisa menangkan pertarungan jadi Dekan Faperta Unpar ini.
“Segi manajemen sudah 8 tahun saya geluti program visi dan misi saya memajukan dan perbaiki sistem manajemen Fakultas, tapi semua saya serahkan kepada Tuhan,” tambah Cakra.
Sebelumnya dua kandidat optimis bisa memimpin Fakultas Pertanian, calon Incumbent yang ikut lagi, Prof. Dr. Yusurum Jagau mengatakan, keputusan ada pada anggota senat total suara 19 dan 10 suara rektor.
“Optimis maju dan semua diserahkan kepada pihak senat dan rektor,“ ujar Yusurum.
Ditambahkannya, visi dan misi jelas memantapkan kerjasama nasional dan Internasional sehingga ada kontribusi ilmu dan Teknologi bagi pengembangan pertanian dan rawa kawasan gambut tropika.
Sedangkan salah satu mantan alumni mahasiswa Unpar dari Fakultas Pertanian, yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan tak masalah siapapun dekan yang nanti terpilih, asalkan dia bisa memimpin Faperta untuk lebih baik lagi kedepannya.
“Yang penting mampu memajukan kualitas dan mutu Sumber Daya Mahasiswa, serta bisa memperjuangkan nama Pertanian,“ harapnya. (AF)
Editor: Raudhatul