MENARAnews, Medan (Sumut) – Koalisi Masyarakat Anti Korupsi dan Sentra Advokasi untuk Hak pendidikan Rakyat atau biasa disingkat SAHdaR, menggelar diskusi publik dengan tema “Mencari sosok pimpinan KPK yang Ideal”. Acara ini digelar oleh di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (17/6)
Dalam gelaran tersebut, Pansel mengundang tokoh masyarakat, LSM, Mahasiswa untuk dapat bertukar pikiran dan juga bisa memberikan masukan dalam proses seleksi pimpinan KPK. Diskusi tersebut dimulai dari pukul 11.00 WIB .
Bukan perkara mudah untuk menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan KPK. Pansel melakukan penjaringan dari sabang hingga Merauke untuk menemukan orang yang ideal menjadi pimpinan KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Pansel mencari pimpinan KPK dengan melakukn roadshow ke 10 Kota di Indonesia. Salah satu tujuan roadshow itu adalah Kota Medan. Panitia seleksi calon pimpinan KPK Betti S. Alisjahbana
Betti mengatakan dalam memilih Pemimpin KPK diharapkan memiliki, Integritas, Kepemimpinan dan Manajerial, Independensi, dan Kompetensi. Perihal kompetensi menilai dalam tubuh KPK harus ada pimpinan KPK yang memiliki keahlian dalam penindakan dan memiliki pengalaman yang tidak hanya teori saja.
Selain itu wanita berkacamata ini juga menyampaikan roadshow ini sebagai bentuk upaya sosialisasi tahapan pemilihan ketua KPK dan untuk mengidentifikasi bagaimana tantangan penanganan korupsi di setiap daerah. Betty juga menambahkan gelaran ini untuk mencari potensi calon pimpinan KPK dari setiap daerah yang dikunjungi.
Sampai gelaran roadshow hari ini, sudah ada 114 orang yang sudah mendaftar.
“Saya lihat dari Medan pasti ada, Jayapura, Papua beberapa ada, bahkan pulau-pulau yang lain semua terwakili”, katanya.
Gambaran yang dipaparkan Betty dalam gelaran tersebut, 55% berusia 50-60 tahun, dari sisi pendidikan 58% yang mendaftar merupakan lulusan S2 dan S3. Kalau dilihat dari latar belakang yang paling banyak mendaftar adalah dari profesi Dosen sebanyak 22 orang. Terbanyak kedua dan ketiga ditempati PNS dan ahli hukum.
Tidak hanya itu saja, Betti juga menyampaikan ada lima orang yang mengikuti seleksi dari kepolisian.
“Dalam proses gerakan anti korupsi, Pansel KPK menemui beberapa lembaga negara yang bekerjasama dengan KPK terkait seperti Polri, PPATK, BIN, dan kejagung. dari pertemuan tersebut Pansel KPK mendapat banyak masukan. “Kami ingin bersama-sama menguatkan gerakan anti korupsi di negara ini”, ujarnya
Fokus Pansel KPK hari ini adalah untuk menjaring calon pimpinan KPK. Setelah tahapan ini selesai baru dapat dilihat siapa saja yang mendaftar menjadi calon pimpinan KPK. Nantinya KPK akan membuka nama-nama yang mendaftar menjadi calon pimpinan KPK pada tanggal 27 Juni 2015. Publik juga bisa memberikan masukan ke Pansel KPK yang nantinya akan juga menjadi pertimbangan penentuan pimpinan KPK.
“Rencananya kami akan membuatkan saluran berupa pengaduan, dimana orang bisa mengirimkan email bisa hal yang positif bisa yang negatif”, Tandasnya.(yug)