MENARAnews, Jakarta – Kedatangan Wakil Perdana Menteri Vietnam Pham Binh Minh disambut baik oleh Presiden Joko Widodo  di Istana Merdeka ,Jakarta, Kamis(25). Retno mengungkapÂkan pertemuan tersebut akan dilanjutkan pertemuan deÂngan dirinya untuk membaÂhas secara teknis kerja sama Indonesia-Vietnam.
“Beberapa hal yang dibaÂhas dalam perÂtemuan menlu Vietnam dengan presiden adalah merayakan 60 tahun hubungan diÂploÂmatik,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, usai menÂdampingi presiden di Istana Negara Jakarta, KaÂmis.
Dia juga mengungkapkan Indonesia-Vietnam sudah memiliki kerja sama strategis sejak 2013, yang paling meÂnonjol adalah kerja sama di bidang ekonomi.
“Perdagangan Indonesia-Vietnam pada 2013 saja suÂdah mencapai 5 miliar dolar AS, sebenarnya itu target 2015 tapi sudah dapat dicaÂpai kedua negara dua tahun lebih awal,” ungkap Retno.
Oleh karena itu, lanjut menlu, kedua negara memiÂliki target 10 miliar dolar AS untuk perdagangan pada 2018. Terkait investasi, kata Retno, Indonesia merupakan negara ke-27 terbesar yang meÂlakukan investasi ke Vietnam. Mengenai kerja sama politik, kata Retno, tidak ada masalah menonjol dan kedua neÂgara sepakat untuk meningkatkan huÂbungÂan “people to people”. sedangkan terkait penangkapan delapan WNI yang terkait perampokan, Retno mengaÂtakan tidak dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Tadi saat pertemuan deÂngan presiden, (Pham Binh Minh) mengucapÂkan terimaÂkasih dalam rangka membanÂtu investor Indonesia yang beÂrinvestasi di Vietnam,” ungkapnya.
“Tidak (dibahas), tapi nanti sore saya akan bertemu lebih detail, kalau dengan presiden kan sifatnya kunÂjungan kehormatÂan, jadi tidak bahas isu detail, hanya isu general,” jelasnya.(GL)