MENARAnews, Jakarta – Penunjukan Sutiyoso oleh Presiden Jokowi sebagai kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menuai kritikan dari berbagai pihak. Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning) menyangsikan kapabilitas dan komptetensi Sutiyoso dalam memimpin Badan Intelijen Negara (BIN)
Penilaian tersebut muncul dikarenakan, Nuning beranggapan bahwa Sutoiyoso sudah cukup lama tidak berada dalam ruang lingkup Intelijen. Oleh karena itu, ia berharap agar Sutiyoso mempunyai insting layaknya seorang perwira intelijen.
“Ruang lingkup sistem keamanan dan pertahanan negara akan semakin luas dan kompetitif, tidak lagi bersifat intai dan tempur, tapi lebih mengara pada proxy dan cyber”, Ujar Nuning
Sejalan dengan hal tersebut, Anggota Komisi I DPR Bachtiar Aly mengimbau Sutiyoso untuk dapat bertransformasi diri menjadi pribadi yang lebih tertutup. Hal ini disampaikan karena apabila Sutiyoso benar-benar akan dilantik menjadi Kepala BIN, maka dirinya tidak lagi bisa seenaknya mengeluarkan pendapat seperti saat ini.
Selain itu, imbauan tersebut disampaikannya karena kelak nantinya Sutiyoso akan berperan sebagai sistem pendukung dari Presiden Jokowi selaku kepala negara Indonesia. Akan tetapi, Politikus Partai NasDem ini pun masih sangsi apakah Sutiyoso mempunyai kapabilitas menahan diri dari apa saja yang boleh disampaikan ke publik dan yang tidak
“Dia tidak boleh seenaknya bicara di depan publik dengan pernyataan yang kontroversial, bisa hancur negeri ini”, Ujar Bachtiar
Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso telah resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Jabatan yang selama ini diemban Letnan Jenderal (Purn) Marciano Norman sejak 19 Oktober 2011, akan digantikan oleh Sutioyoso
Pencalonan Sutiyoso rencananya akan segera diproses di DPR, dan direncanakan untuk dibawa ke dalam rapat paripurna pekan depan.
Sebelumnya, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan Dalam catatan Presiden, pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil akan sangat membantu penugasan barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan (AD)