MENARAnews, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo sangat kecewa dengan proses waktu tunggu kontainer yang sangat lama di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hal ini membuat Presiden melontarkan ancaman, akan merombak struktur eksekutor di lapangan, pejabat eselon I, bahkan bisa jadi menteri terkait yang bertanggung jawab mengenai hal ini.
“Presiden menyesali proses dwelling time yang berjalan lamban. Tapi beliau ngomongnya normatif saja,” ungkap Sofyan, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Sofyan mengatakan, hal itu adalah hak prerogratif Presiden Jokowi untuk mencopot nama-nama pejabat bahkan menteri di kabinetnya. Pemberhentian pejabat yang tidak menunjukkan kinerja baik sudah menjadi hal yang biasa.
“Presiden kan inginnya semua pejabat perform (menunjukkan kinerja). Jadi, ancaman bagi para pejabat tentu penurunan pangkat dan lainnya. Yang perform mendapatkan reward, dan promosi. Sah-sah saja,” jelas Sofyan.
Sementara itu, terkait dengan isu perombakan kabinet, Sofyan juga menegaskan hal itu adalah hak prerogatif Presiden. Sementara ini, para menteri sudah melaporkan kinerja enam bulanan dan rencana kerja enam bulan ke depan, kepada Presiden Jokowi.