MENARAnews, Jambi – Isu plagiat dan amoral yang menerpa kandidat calon rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultah Thaha Saifuddin (STS) Jambi, rupanya tidak menjadi bahan pertimbangan Senat dalam menetapkan calon rektor IAIN STS Jambi.
Ketua Senat IAIN STS Jambi, Prof H Lias Hasibuan MA, menegaskan, bahwa isu miring terhadap kandidat tersebut, tak mempengaruhi pemilihan rektor. Menurutnya, serangan seperti itu biasa dalam dunia demokrasi.
“Kita senat tidak terpengaruh oleh itu, apalagi itu kan isu usang yang diangkat kembali oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah IAIN. Silakan saja, saya juga menerima SMS (gelap) itu, di Facebook juga begitu. Silakan saja, sepanjang tidak melanggar hukum. Dan hal itu wajar dalam dunia demokrasi,”jelasnya.
Untuk diketahui, empat bakal calon yang dinyatakan lulus verifikasi sebagai calon rektor itu, yakni, Dr H Hadri Hasan MA., Prof H Hasbi Umar MA Ph.D, Dr H Su’aidi As’ari MA Ph.D dan terakhir Dr H Helmi M.Pd.
Isu plagiat yang menerpa salah satu kandidat itu akhir-akhir ini marak terjadi menjelang pemilihan rektor pada 2 Juli 2015 mendatang. Isu itu diangkat melalui selebaran dan SMS gelap yang akhir-akhir ini gencar dilakukan di IAIN STS Jambi. Kejidian ini memang menghebohkan mahasiswa, masyarakat dan juga kalangan dosen. Apalagi selebaran itu berisikan masalah plagiat yang dilakukan oleh salah satu kandidat rektor beberapa tahun silam.
Parahnya lagi, dari SMS dan akun Facebook hal serupa juga disebarluaskan, informasinya juga menyebutkan, bahwa salah kandidat calon rektor diduga melakukan hubungan gelap dengan Wanita Idaman Lain (WIL) bahkan parahnya lagi, dari selebaran itu dibocorkan bahwa ada salah satu kandidat yang menghamili wanita di luar nikah.
Dari analisis sejumlah pihak, informasi ini dibocorkan oleh orang dekat kandidat. “Mustahil isu ini keluar, kalau bukan dari orang dekat,” ucap salah seorang dosen yang namanya tidak mau disebutkan.
Kasus plagiat dan amoral ini memang sangat sensitif di lingkungan Kementerian Agama. Bahkan, sejumlah beberapa tahun lalu, kandidat kuat dan juga pemenang rektor IAIN STS Jambi, digugurkan Kementerian Agama RI dengan alasan itu.
Dari informasi yang dihimpun, isi itu berawal dari ditemukannya tumpukan kertas di meja tunggu satpam IAIN yang isinya adalah selebaran yang berisikan sisi kelam salah satu calon rektor.
Sementara itu, salah satu satpam mengatakan, bukan hanya selebaran yang beredar. Namun sempat ada sepanduk yang berisikan tudingan terhadap salah satu calon rektor.
“Saya tidak tahu pasti apa isi dari sepanduk itu, yang jelas sudah di copot satpam lainnya,” ungkap salah satu satpam yang tidak mau menyebutkan namanya. (RN)