MENARAnews, Medan (Sumut) – Syekh Ahmad Syarif dari Palestina menjadi pengisi tausyiah pada tabligh akbar yang diadakan Masjid Al-Mushabbirin, Komplek Tasbih Medan, Sabtu (20/6).
Tabligh Akbar tersebut dihadiri ratusan umat muslim di sekitaran kompleks Tasbih Medan. Dalam tausyiahnya, Syekh Ahmad Syarif memakai bahasa Palestina dalam penyampaiannya. Dia dibantu seorang penerjemah.
Syekh Ahmad menyampaikan tentang bagaimana mendapatkan surga. Beliau menyampaikan kalau nantinya kita didalam surga bagaikan seorang raja yang menguasai satu daerah. Semua fasilitas dan permintaan akan diberikan. Ini hanyalah tingkatan yang begitu rendah sebagai seorang muslimm
“Inilah nikmat yang akan dirasakan dari Allah SWT, apabila bertaqwa kepada Allah SWT”, ujarnya melalui penerjemah.
Langkah yang bisa diambil untuk menjadi bertaqwa di bulan Ramadhan adalah perbanyak ibadah dan jauhi maksiat, yang kedua adalah perbanyak amalan sholeh, dan yang ketiga, dan membaca Al-Quran dengan tadhabur. Atau memahami setiap arti dari ayat Al-Quran tersebut.
Ahmad juga bercerita tentang kejadian di palestina yang menimpanya. Ahmad merupakan penduduk Palestina. Namun dirinya tidak bisa masuk ke negaranya sendiri. Disana sedang terjadi pembunuhan, pembaintaian, dan pemerkosaan.
Lelaki berbadan tinggi dan berjanggut ini mengatakan kepada hadirin yang berada di Masjid. “Kalau kita juga diam maka kita akan ditanya oleh Allah SWT nanti. Apa yang telah kau perbuat?”, katanya.
Perbuatan yang dimaksud adalah upaya pembebasan Masjid Al Aqsha yang sekarang masih dikuaasai oleh asing. Masjid Al Aqsha adalah kiblat pertama umat muslim sebelum Masjidil Haram dibangun.
Masyarakat yang hadir juga sangat antusias dalam mendengarkan ceramah yang disampaikan. “Walau agak sulit dimengerti karena bahasa asing, tapi kan ada penerjemah. Jadi materinya lebih dipahami”, ujar salah seorang yang ikut dalam tabligh akbar.
Dirinya mengakui, kalau tabligh akbar ini menambah pengetahuan dalam dunia Islam. “Yah contohnya Palestina, kalau tidak dberi tau ya beneran gak tau”,
Sambil mendengarkan tausyiah dilaksanakan pengutipan sumbangan. Dana ini nantinya digunakan untuk membangun sekolah di perbatasan antara Suriah dan Palestina. (yug)