MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Banyak masih daerah di wilayah Kalteng yang masih belum menikmati listrik, maka dari itu, di akhir masa jabatan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Program Kalteng Tarang (Terang) andalanya, sepertinya belum sepenuhnya terwujud.
Secara presentasi rasio elektifikasi sekitar 67 persen desa, yang belum teraliri listrik, dan sekitar 77 persen desa lainnya sudah teraliri.
“Artinya dua angka yang berbeda dengan jumlah perbandingan rumah tangga tinggi, dan jumlah listrik yang digunakan, dan pertumbuhan angka itu dinamis,” jelas Syahril Tarigan selakuKepala Dinas Pertambagan dan Energi (Distamben) kalteng, beberapa waktu lalu.
Wilayah yang teraliri listrik mencapai 100 persen hanya diwilayahKota Palangka Raya, sementara untuk keseluruhan Kalteng masih belum teraliri listrik dengan optimal. “Hanya beberapa RT saja yang masih belum menikmati listrik di Kota Palangka Raya ini, kalau dikabupten jumlahnya masih tinggiyang belum teralirili listrik,” ungkap Syahril.
Sementara itu, Daerah–daerah yang belum teraliri listik seperti Kapuas, Lamandau, Katingan, Seruyan, dan lainnya, saat ini,Pemerintah Daerah (Pemda) terus berupaya untuk mengaliri akan listrik, untuk membangun jaringan.
“Intinya pemda berupaya untuk terus mengaliri listrik tersebut ke hulu–hulu, dan kita juga mendorong akan PLN membangun jaringan,” harapnya.
Syahril menambahkan, Listrik bagi masyarakat saat ini adalah sebagai kebutuhan yang seharusnya ada, salah satunya adalah untuk menunjang pendidikan. “Kebutuhan akan listri saat ini sangat berperan penting baik itu untuk pendidikan ataupun pendukung aktivitas lainya,” imbuhnya.
Ditempat terpisah, Asisten Manajemen PLN area Palangka Raya Andi Seno, menuturkan kendala pembangunan jaringan listrik didaerah–daerah kabupaten adalah lokasinya yang terlalu jauh dan belum adanya akses jalan. “Salah satu kendala yang kami hadapi dalam menyalurkan listri kedaerah plosok adalah akses jalan/infrastruktur yang tidak ada dan jauh,” tuturnya baru-baru ini. (AF)
Editor: Raudhatul