MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Memasuki musim kemarau, Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng menyiapkan 600 personil masyarakat sukarelawan guna mengantisipasi kebakaran hutan, lahan dan pekarangan yang marak terjadi di wilayah Kalimantan Tengah. Hal ini dilakukan, mengingat jumlah personil BPBD Kalteng sangat minim dalam mengatasi kebakaran lahan.
Ratusan personil masyarakat sukarelawan tersebut akan dipersiapkan guna pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, lahan dan pekarangan berbasis masyarakat yang dinilai sangat penting di tengah masalah sulitnya akses dan infranstruktur untuk mencapai daerah rawan kebakaran.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Sipet Hermanto, mengatakan selain masalah akses, Kalteng sendiri masih menghadapi masalah jumlah personil serta sarana dan prasarana yg terbatas. Hal inilah yang menyebabkan pihaknya melatih 600 personil masyarakat sukarelawan.
“Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng melatih sekitar 600 personil masyarakat sukarelawan yang akan membantu apabila bencana kebakaran hutan dan lahan di daerah mereka,” katanya dibincangi MENARAnews, Rabu (24/6/2015).
Disebutkan, hal tersebut dilakukan untuk mencegak kembali terjadinya bencana kebakaran di lahan konservasi yang terjadi di Taman Nasional Sebangau dan Taman Nasional Tanjung puting tahun lalu.
“Sukarelawan akan tetap berada di daerahnya untuk mencegah agar bencana tidak kembali terjadi dengan memperkuat penyuluhan dan koordinasi dengan masyarakat di sekitar taman nasional,” sebutnya.
Sipet menjelaskan, selain menjadi personel dalam melakukan pemadaman saat bencana kebakaran lahan terjadi, ratusan sukarelawan juga berperan untuk menjaga dan mengendalikan informasi secara dini guna dilaporkan ke BPBD Kalteng.
“Informasi dini penting dilakukan sebagai langkah penanganan kebakaran lahan yang akan ditangani BPBD,” jelasnya.
Menurut Sipet, penanganan maupun pencegahan kebakaran akan sepenuhnya dilakukan BPBD Provinsi Kalteng. (Ferry Wahyudi)
Editor: Raudhatul